Jumat, 17 Oktober 2008

Kamis, 21 Agustus 2008

Pande "Dandang Kwali Kendil"

Adalah alat rumah tangga untuk perlengkapan masak, bisa terbuat dari tanah, alumunium, tembaga atau logam lainnya. Di desa Tumang inilah alat-alat ini biasa dibuat, khususnya dari bahan logam tembaga. Pada awalnya hampir sebagian besar penduduk desa ini menjadi pengrajin alat-alat ini, nek istilah wong nTumang "pande". Sampai pada akhir tahun 70an menjadi masa kejayaan dan keemasan para pengrajin, sampai ada istilah nyambut gawe sehari iso nggo mangan seminggu (bekerja sehari bisa untuk makan sekeluarga seminggu).
Barang-barang ini biasa dipasarkan di wilayah sekitar jawa tengah, jawa timur sampai diekspor ke sumatera. Ketika itu barang-barang ini tidak sekedar hanya menjadi alat RT, namun menjadi semacam barang berharga yang disimpan (barang simpenan), bila sewaktu-waktu ada keperluan yang mendadak menjadi salah satu barang yang dijual kembali.

Rabu, 20 Agustus 2008

Tumang

Tumang yang dimaksud adalah nama desa bukan nama anjing dalam legenda tanah sunda tangkuban prahu, desa yang letaknya di lereng gunung merapi-merbabu dan hanya berjarak kurang lebih 8km ke arah timur. Desa ini masuk wilayah kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali, terkenal dengan kerajinan tembaga untuk dibuat berbagai macam alat-alat rumah tangga dandang, ceret, kuwali, kendil. Dari ibu kota kabupaten Boyolali desa ini berjarak 15km ke arah barat, melalui jalan menanjak menuju magelang dengan jarak tempuh kurang lebih 30 menit mengendarai mobil atau sepeda motor. Di desa inilah aku dan saudara-saudaraku ber-enam dilahirkan.

Situasi desa ini bila dibandingkan dengan sebelum pertengahan tahun 80-an mengalami perubahan yang begitu pesat, baik perubahan fisik, sosial ekonomi dan budaya. Dimulai pada tahun 1988 ketika jalanan sudah mulai diaspal, pada waktu yang bersamaan listrik pedesaan sudah dipasang, dan terakhir jaringan telphone PSTN sudah bisa dinikmati warga, sehingga membuat akses informasi dari dan ke desa ini begitu mudah.